Showing posts with label OPINI. Show all posts
Showing posts with label OPINI. Show all posts

Thursday, May 3, 2012

5 Patung Paling Kontroversial di Indonesia

1. Patung Obama
blog-apa-aja.blogspot.com
Setelah menjadi kontroversi, patung Obama Kecil yang terpasang di Taman Menteng, Jakarta Pusat, dipindahkan, Minggu (14/2/2010) malam ke SD 01 Menteng. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyetujui aspirasi masyarakat untuk memindahkan "Barry Dreams Statue" di bekas sekolah Barack Obama secara permanen.
Keberadaan patung Obama kecil di Taman Menteng menuai protes banyak kalangan karena dinilai tidak pantas mengingat Obama tidak memiliki jasa pada Indonesia. Banyak kalangan menganggap masih banyak tokoh negara ini yang lebih pantas. Patung perunggu dengan tinggi dua meter dirancang seorang seniman patung Ancol bernama Edi Chaniago. Pembangunan patung ini digagas oleh lembaga 'Friends of Obama.'
 
2. Patung Gus Dur
blog-apa-aja.blogspot.com
Patung kontroversial'Mata Hati Gus Dur' karya Cipto Purnomo menuai kontroversi karena berwujud perawakan Buddha. Bedanya, kepala Sang Buddha diganti kepala Gus Dur lengkap dengan kaca mata tebalnya.

Patung ini, bersama tiga patung Gus Dur lainnya ditampilkan dalam gelar seni budaya bertajuk 'Multisesigusdurisme' di Studio Mendut di Magelang, pada Jumat, 5 Februari 2010. Menurut Cipto, pembuatan patung kontroversi ini tidak ada niatan untuk menyinggung umat Buddha.

Menurut Cipto, patung Buddha yang berwajah Gus Dur tersebut lebih menggambarkan sosok Gus Dur yang pluralis, bisa diterima masyarakat dan gambaran kebaikan. Cipto tidak berniat menjual patung "Mata Hati Gus Dur" yang berukuran 100 x 90 meter itu. Bahkan, patung tersebut sampai saat ini masih terdapat di Studio Mendut milik Sutanto Mendut.

3. Patung Tiga Mojang
blog-apa-aja.blogspot.com

Suasana di perumahan elite Harapan Indah di Kota Bekasi sangat heroik pada 19 Juni 2010 lalu. Sekelompok massa mengiringi pembongkaran patung Tiga Mojang seharga Rp 2,5 miliar yang menjadi ikon perumahan itu. Karya seni yang terbuat dari perunggu itu dirobohkan setelah diprotes keras oleh kalangan ulama dan masyarakat setempat karena dinilai bersimbol Trinitas. Pendiriannya juga dituding tidak berizin.

Patung setinggi 19 meter berbentuk tiga perempuan berpakaian seksi karya seniman Bali, Nyoman Nuarta, itu berhasil dirobohkan pukul 07.40 WIB setelah aparat dan massa bekerja keras sejak Sabtu dinihari pukul 03.30 WIB.Di depan patung ada sebuah prasasti yang menyebutkan patung Tiga Mojang merupakan refleksi dari keindahan budaya Jawa Barat dan tertulis nama Nyoman Nuarta sebagai pembuatnya.

Setelah 'dibuang' di Bekasi, patung pahatan seniman Nyoman Nuarta itu justru dibeli oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika

4. Patung Inul
blog-apa-aja.blogspot.com
Patung Inul Daratista, yang berada di tengah jalan dekat rumahnya, Jalur Kartika Utama, Pondok Indah, Jakarta diprotes ormas FPI pada tahun 2007. Patung Inul setinggi 2,5 meter lengkap dengan pondasi kotak serta lampu sorot itu berwarna emas. Plakat hitam bertuliskan 'Sumbangan dari Inul Daratista' tampak menghias bungkusan patung itu. Inul menyumbangkan patung dirinya untuk menghiasi jalan yang telah dipenuhi patung lainnya. Akhirnya Patung Inul dibongkar dan diamankan Ketua RT setempat.

5. Patung Tarian Rakyat (Patung 'Bahenol' di Pekanbaru)
blog-apa-aja.blogspot.com
Patung penari yang berada tepat di jantung kota Pekanbaru, Riau, masih menuai kontroversi publik hingga hari ini. Tepat berada di perlintasan Jalan Sudirman dan jalan gajah Mada atau tepat berada di depan kantor Gubernur disebut-sebut patung ini menelan biaya Rp 4 miliar.
Patung yang baru sebulan nangkring, menampilkan dua sosok pria dan wanita yang tengah menari. Sang pria mengenakan peci berada di posisi atas. Sedangkan patung wanita posisi di bawah dengan tubuh yang melentik. Melintiknya badan patung ini, membuat posisi bokongnya menjadi "bahenol". Bokong patung yang terlihat montok itu, mengarah ke Kantor Gubernur Riau. Urusan bokong "bahenol" membuat patung dinilai erotis. Belahan bokong patung yang terlihat dengan jelas bagi masyarakat yang melintas di sana, menimbulkan protes dari berbagai pihak.

Nama patung itu juga menjadi perdebatan. Semula dinamai tugu zapin, sebuah tarian khas Melayu Riau. Tapi rupanya, tugu zapin yang disebut ini pun menuai kritikan. Alasannya, tarian zapin tidaklah sama dengan bentuk patung yang menari itu. Lalu diganti tugu Titik Nol. Tapi dikritik juga karena posisinya tidak di titik nol Pekanbaru. Lantas nama tugu berubah menjadi Tarian Rakyat.
Read More

Sunday, January 1, 2012

Menguap Ternyata ‘Berbahaya’ Lho

Menguap Ternyata ‘Berbahaya’ Lho – Sebuah penelitian menyebutkan bahwa aktivitas menguap itu ternyata ‘berbahaya’ karena akan berdampak penularan bagi orang-orang terdekat Anda. Benarkah?
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Public Library of Science ONE mengungkapkan bahwa menguap merupakan sebuah bentuk ikatan empati yang terjadi di dalam sebuah kelompok sosial.
“Kami ingin mencoba memahami faktor apa yang paling penting dalam mempengaruhi penularan menguap pada manusia. Sehingga kami mengumpulkan data selama satu tahun dari beberapa negara berbeda di dunia,” ungkap peneliti Prof Elisabetta Palagi.
Peneliti dari University of Pisa, Italia meneliti 109 orang dewasa berjumlahj 53 pria dan 56 wanita di Eropa, Amerika Utara, Asia dan Afrika selama 12 bulan.
Para peneliti lantas membagi partisipan menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama menjadi kelompok ‘pemicu’ menguap, sedangkan kelompok lainnya menjadi kelompok yang tertangkap tertular menguap.
Peneliti mendapati terdapat 480 kasus menguap selama masa percobaan, dimana para peneliti mencatat terdapat satu orang tertular menguap dalam jangka waktu tiga menit.
Peneliti juga menemukan hampir setengah partisipan yang tertular menguap adalah mereka yang saling kenal baik satu sama lain, seperti keluarga dan teman dekat, dibandingkan dengan orang asing atau orang baru mereka kenal.
“Kami menemukan faktor paling penting bukanlah ras, warna kulit, perbedaan kebiasaan budaya, jenis kelamin atau usia. Namun lebih kepada jenis hubungan antara keduanya,” tambah Prof Palagi.
Sedikit orang yang mengetahui tentang fenomena ini, yang dikenal dengan penularan menguap. Menguap merupakan suatu bentuk sinyal kelelahan, stres atau bosan.
Para peneliti juga menduga bahwa seperti tersenyum, menguap adalah bentuk empati.

sumber: http://palingseru.com
Read More

Wednesday, December 21, 2011

Sejarah dan Budaya Rokok Nusantara, Lestari atau Mati?


Berbicara soal sejarah rokok, ada beberapa artikel yang menyebutkan bahwa merokok pertama kali dilakukan oleh orang Indian penduduk asli Amerika. Suku Indian melakukan hal tersebut karena adanya kaitan dengan pemujaan dewa/roh. Budaya ini kemudian ditirukan oleh orang eropa yang pada saat itu melakukan ekspedisi ke benua Amerika. Dalam ekspedisinya, mereka menemukan penduduk pribumi – Indian mengisap tembakau yang digulung seperti cerutu.

Para petualang Eropa ini kemudian menirukan budaya ini dan menganggapnya sebagai lifestyle baru. Budaya ini kemudian menular diantara para penduduk Eropa, mereka menganggapnya Sejak saat itulah, bersamaan dengan penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa eropa ke seluruh dunia, rokok pun ikut tersebar ke seluruh dunia melalui mereka.

Jika artikel tersebut terbukti kebenarannya, bisa disimpulkan bahwa masa dimana budaya rokok ini pertama kali ditemukan jauh terjadi setelah masa hidup Nabi Muhammad SAW. Karenanya tidaklah mengherankan bilamana didalam haditsnya Nabi tidak pernah meriwayatkan hukum soal rokok ini secara jelas dan hanya tersirat dari hadits-haditsnya yang bersifat umum.

Sementara itu, di nusantara sejarah rokok yang paling tua konon kabarnya ditemukan di Kudus dalam bentuk rokok kretek. Penemunya adalah Haji Djamhari pada kurun waktu sekitar 1870-1880-an. Konon, pada waktu itu Djamhari merasa sakit pada bagian dada karena menderita penyakit asma. Ia lalu mengoleskan minyak cengkeh pada bagian tubuhnya yang sakit. Ternyata sakitnya pun reda.

Berdasarkan pengalaman tersebut, Djamari pun lantas bereksperimen dengan memotong-motong cengkeh kecil-kecil (merajang) dan mencampurnya dengan rajangan tembakau untuk kemudian dilinting menjadi rokok. Dari bunyi rokok yang 'kemeretek' pada waktu diisap tersebut kemudian lahirlah nama 'rokok kretek'.

Sayangnya, Djamhari keburu wafat sebelum dapat meraup kekayaan dari rokok kretek. Temuan Djamhari ini yang menyebar dari mulut ke mulut ini kemudian diteruskan oleh salah seorang warga Kudus lain, yaitu Nitisemito. Ia menjadikan rokok sebagai industri rumahan untuk diproduksi massal pertama kalinya di Indonesia. Pada tahun 1908 perusahaan Nitisemito mendapat ijin dari Pemerintah Hindia Belanda dengan merk Bal tiga. Setahun kemudian Nitisemito mulai membuat rokok kretek dan di tahun inilah sebenarnya rokok kretek tumbuh menjadi industri, meski masih berupa home industri yang dikerjakan Nitisemito dan keluarganya.

Maka untuk pertama kalinya pada waktu itu, rokok kretek temuan Djamhari dijual tanpa bungkus dengan harga sekitar 2,5 sen seikat (25 batang ukuran kecil) dan 3 sen seikat untuk 25 batang ukuran besar. Kesuksesan Nitisemito kemudian banyak ditiru orang, sehingga antara tahun 1915 -1918 bermunculan ratusan pabrik rokok kretek baru tidak hanya di Kudus tetapi juga di Semarang, Surabaya, Blitar, Kediri dan Malang. Sehingga tidaklah berlebihan bila rokok kretek penciptanya adalah orang Indonesia.

Dalam kehidupan sehari-hari, diakui atau tidak, bagi sebagian masyarakat keberadaan rokok sangat vital. Mereka tidak menganggap rokok sebagai candu, tapi sebuah lifestyle yang melekat dalam interaksi dalam komunitas. Rokok merupakan teman setia yang menemani mereka di warung kopi, begadang dan sarana mencari teman. Dari sebatang rokok yang ditawarkan tidaklah sulit untuk mendapatkan teman baru bagi mereka. Karenanya fungsi rokok disini juga sebagai media komunikasi. Aneh? Tentu tidak, inilah realita yang ada.

Namun, kesenangan menikmati rokok sepertinya tidak akan bertahan lama. Pasalnya, saat ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana untuk menggodok fatwa haram terhadap rokok. Sinyalemen ini terlihat pada saat dialog yang digelar di salah satu televisi swasta tanah air yang mana waktu itu KH Ma'ruf Amin mengatakan bila soal fatwa haram ini bakal dibahas Januari mendatang pada sidang Ijtima' MUI di Padang, Sumatera Barat.

Merokok memang bukan termasuk habbit yang bagus, akan tetapi melarangnya sampai ketingkat haram bukanlah solusi terbaik, bahkan lebih cenderung A Historis. Pemerintah dan alim ulama hendaknya bijaksana menyikapi persoalan ini. Sebab, selain nilai histories dibalik lahirnya rokok di Indonesia, ribuan bahkan mungkin jutaan orang menggantungkan hidupnya dari rokok. Mulai dari para pekerja rokok, petani tembakau, distrubutor, agen, toko bahkan hingga para penjual rokok di pinggir jalan dan lampu lalu lintas, menggantungkan nasibnya dari berjualan rokok.

Saya setuju rokok memang tidak menyehatkan, tapi saya tidak setuju bila rokok diharamkan. Apalagi secara budaya, merokok sudah menjadi bagian dari masyarakat. Tidak usahlah terlalu ektrem , cukup hanya diatur, bagaimana agar bisa menikmati rokok tanpa merugikan orang lain.


sumber:http://www.kabarindonesia.com
Read More

About

Always read, and you can found something in this world
Designed By Seo